Publik Banten.id. - Kecamatan Cilograng, Kab Lebak menggelar Peringatan Hari Santri Nasional(HSN) 2023 yang dilaksanakan di halaman kantor Kecamatan Cilograng langsung dipimpin oleh Bapak camat Kecamatan Cilograng HENDI SUHENDI, S. IP. sebagai Inspektur upacara (HSN) Se-kecamatan Cilograng. (23/10/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh semua Kepala Desa MWC NU, PAC GP. Ansor, Fatayat NU, Muslimat NU, TNI/POLRI, ASN, Korwil Pendidikan, Kepala Puskesmas Tokoh Agama, Tokoh Adat, Ibu-Ibu Majlis Ta’lim dan Santri Ponpes setiap penjuru Kecamatan Cilograng.
Santri adalah pilar penting dalam peradaban kita mereka adalah penjaga tradisi kearifan lokal, nilai-nilai Agama, dan juga berperan dalam menjaga perdamaian serta persatuan ditengah masyarakat mereka adalah sosok yang tak lelah dalam mengejar Ilmu, membela kebenaran dan melayani sesama. KH. HASYIM ASYARI, pendiri NU telah membakar semangat patriotisme dan Nasionalisme, menggerakkan Santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama sampai titik darah penghabisan.
Dalam pidatonya Camat Cilograng, HENDI SUHENDI, S.IP., “Perjuangan ini tidak akan pernah terwujud apabila tidak ada semangat jihad untuk kemajuan Kecamatan Cilograng.Perjuangan kemerdekaan Indonesia juga tidak akan pernah terwujud apabila tidak ada cita-cita bersama untuk mencerdaskan kehidupabagi seluruh dan bangsa tidak dilakukan.Dengan mewarisi semangat ini saya berharap para Santri ASN dan masyarakat selalu ingat untuk berjihad kepada Bangsa , Tanah air, tumpah darah Indonesia tercinta , dan selalu memperjuangkan kesejahteraan serta memperjuangkan keadilan bagi masyarakat Kecamatan Cilograng dan tentunya bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Peringatan Hari Santri Nasional ini mengambil tema "JIHAD SANTRI JAYAKAN NEGRI" ini adalah tema yg di harapkan akan dapat memperkuat semangat kebangsaan, mempertebal rasa cinta Tanah Air, memperkokoh integritas Bangsa serta memperkuat tali persaudaraan dan kecerdasan Bangsa."pungkasnya".
Kyai. Dado Murtadho M.Pd Ketua MWC NU berikut Ketua Panitia HSN Cilograng ketika diwawancari media ditempat acara mengatakan: “acara ini memang diundur satu hari yang seharusnya tanggal 22 Oktober dijadikan tanggal 23 Oktober, tetapi tidak mengurangi rasa khidmah dan syukur kami akan perjuangan santri terdahulu dalam resolusi jihadnya”. Beliau Menambahkan “ seperti halnya yang diangendakan di Kabupaten Lebak maka kamipun sama melaksanakan lomba liwet santri supaya masyarakat tau akan apa yang dimakan setiap harinyaoleh santri dengan sederhana dan apa adanya”.
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
Selebihnya diacara tersebut ada lomba liwet antar santri yang pesertanya adalah santri dari PonPes Se-Kecamatan Cilograng sebagai simbol rasa Syukur dan mengenalkan ciri khas dan kebiasaan santri salafi ketika mondok dipondok pesantrennya masing-masing serta dilanjutkan makan siang bersama anatara santri, ulama dan pemerintah sebagai penutup acara.
(Tim Red).